Selamat datang di blog sederhana saya ini ! Semoga informasi blog ini bermanfaat bagi Anda...

Daftar Isi

Senin, 07 Juli 2014

Kisah Prabowo "Dilarang Pulang"


Merdeka.com - Pascakerusuhan Mei 1998, Mantan Pangkostrad Letjen Prabowo Subianto meninggalkan Indonesia untuk tinggal di Yordania. Prabowo sempat ingin kembali ke Indonesia di akhir tahun yang sama, namun atas larangan para koleganya, keinginan itu dibatalkan.

Cerita ini diungkapkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zonmelalui akun Twitternya @fadlizon seperti dikutip merdeka.com, Minggu (25/5). Fadli menulis twit berseri menanggapi isu kewarganegaraan Yordania yang dimiliki Prabowo .

Fadli berkisah, Prabowo hijrah ke Yordania pada bulan September 1998 untuk menghindari fitnah yang begitu kencang di dalam negeri. "Inilah hijrah Prabowo , semua atas pengetahuan Presiden Habibie," tulisnya.

Sebulan berselang, Fadli dan sejumlah tokoh Islam seperti Ahmad Sumargono bertolak ke ibukota Yordania, Amman untuk bertemuPrabowo . Mereka menemui Prabowo di tempat tinggalnya di sebuah apartemen.

Fadli menuturkan, selama di Amman, Prabowo hidup sederhana dan bepergian dengan taksi. Prabowo bahkan punya sopir taksi langganan yang bernama Muhammad. "Prabowo di Amman belajar bisnis, belajar bahasa Arab, dan dihargai oleh pangeran-pangeran Arab," tulis Fadli.

Dia juga menegaskan, tak pernah sedetikpun Prabowo menjadi warga negara Yordania. Bahkan lanjut Fadli, Prabowo menolak tawaran dari sahabat karibnya, Pangeran Abdullah yang komandan pasukan khusus, untuk menjadi penasihat militer Yordania.

"Hubungan dengan Abdullah terus berlangsung Baik. A friend in need is a friend indeed, teman sejati ketika kesulitan," imbuhnya.

Fadli mengisahkan, akhir Desember 1998, Prabowo berniat kembali ke Jakarta. Tapi karena keadaan belum memungkinkan, rekan-rekan Prabowo menyarankan untuk jangan kembali dulu.

"Kenapa? Fitnah-fitnah berseliweran. Semua difitnahkan ke Prabowo . Kami bertemu di Bangkok, 27 Dec 1998. Ada beberapa kawan hadir. Hadir Maher, Muchdi, saya dan Farid Prawiranegara. Ada Prof Soemitro dan ibu. Saya banyak ngobrol dengan Prof Soemitro tentang sejarah," kenang Fadli.

Fadli melanjutkan, setelah pertemuan di Bangkok itu, Prabowo akhirnya tidak jadi ke Jakarta dan akhirnya lebih banyak tinggal di Mi Casa, Kuala Lumpur. "Pulang pergi Amman, Yordania, KL dan Eropa," ujarnya.

Fadli mengaku sedikitnya mengunjungi Prabowo di Yordania sekitar 7 kali. Mereka bahkan beberapa kali mengunjungi kota-kota di Irak seperti Baghdad, Kuffa, Samarra, Mosul dan lain lain.

Yang menarik, ungkap Fadli, Prabowo juga pernah berkunjung ke Irak bersama Luhut Panjaitan. Bahkan ketika masa berlaku paspor Prabowo habis, diperpanjang oleh Luhut yang kemudian menjadi Dubes RI di Singapura.

"Sebelum kembali ke tanah air tanggal 2 Januari 2000, sekitar akhir 1999, Prabowo bertemu Gus Dur dan Menlu Alwi Shihab di Istana Raja Abdullah. Yordania adalah tempat sahabat Prabowoyakni Raja Husein. Persahabatan itu terjalin hingga kini," ujar Fadli

kutip dari : www.merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar