Daftar Isi
Kamis, 09 Oktober 2014
Alasan Penolakan AHOK
Sehubungan adanya demo penolakan Ahok oleh warga DKI terutama oleh elemen-elemen Islam dan warga Betawi, perlu disebarluaskan alasan penolakan terhadap Ahok yang sebenarnya. Ini tidak sesederhana seperti yang kebanyakan orang kira. Inilah 'dosa-dosa' Ahok terhadap umat Islam:
01. Ahok menghancurkan Masjid Baitul Arif di Jatinegara, Jakarta Timur, sehingga warga setempat tidak bisa shalat Jum’at dan melakukan kajian Islam sampai saat ini.
02. Ahok juga menghancurkan Masjid bersejarah Amir Hamzah di Taman Ismail Marzuki dengan dalih renovasi, namun hingga hari ini tidak ada tanda-tanda akan dibangun kembali.
03. Tidak puas dengan menghancurkan Masjid-Masjid, Ahok mengganti para pejabat Muslim dengan pejabat-pejabat kafir seperti Lurah Susan, Lurah Grace, dsb dengan kedok "lelang jabatan". Warga Lenteng Agung memprotes keras namun tidak pernah digubris. Tak hanya itu, kepala sekolah Muslim di DKI juga banyak yang diganti dengan alasan lelang jabatan. Hasilnya, banyak kepala sekolah Kristen sekarang.
04. Merasa didukung media-media Sekuler, Ahok terus menghapus simbol-simbol Islam. Melalui Kadisdik DKI yang kafir, Lasro Masbrun, dia mengeluarkan aturan mengganti busana Muslim di sekolah-sekolah DKI setiap Jum’at dengan baju Betawi. Padahal sebenarnya baju Betawi bisa di hari lain, seperti aturan di sekolah-sekolah Bandung, yaitu Rabu untuk baju daerah (Sunda), sedangkan Jum’at tetap dengan busana Muslim.
05. Setelah sukses menghancurkan Masjid dan menghilangkan simbol-simbol Islam di DKI Jakarta, Ahok juga membatasi kegiatan syiar Islam seperti malam takbiran dengan alasan macet. Padahal perayaan tahun baru yang dipimpin Ahok jauh lebih parah macetnya dengan menutup jalan-jalan protokol Jakarta.
06. Ahok juga mendukung legalisasi pelacuran yaitu lokalisasi prostitusi, dan menyebut yang menolaknya adalah munafik, termasuk Muhammadiyah. Akhirnya Muhammadiyah resmi melaporkan Ahok ke polisi dengan pasal penghinaan.
07. Ketika umat Islam mati-matian memprotes Miss World, Ahok justru mendukung total bahkan bangga jika Jakarta jadi tuan rumah final kontes umbar aurat itu.
08. Tak kalah parahnya adalah, Ahok mendukung wacana penghapusan kolom agama di KTP.
09. Ahok juga mengeluarkan pernyataan, "Boleh minum Bir, asal jangan mabok". Tak cuma dukung Miss World, Ahok juga dukung penuh konser maksiat Lady Gaga.
10. Ahok dengan berani melecehkan ayat suci. Dia bilang, "Ayat suci wajib tunduk pada ayat konstitusi".
11. Pada Lebaran yang lalu, situasi yang adem tiba-tiba menjadi panas kembali dengan wacana Ahok untuk menghapuskan cuti bersama saat Lebaran. Apa dia tidak izinkan umat Islam berlebaran dan silaturahmi? Kenapa pula tidak dicontohkan melalui pencabutan cuti bersama Natal atau tahun baru? Mengapa hanya dan harus Lebaran yang dibidik?
12. Ahok juga menentang habis manifesto Partai Gerinda tentang pemurnian agama dari aliran sesat.
13. Ada yang bilang, "Tidak apa-apa pemimpin kafir, asal tak korupsi". Ternyata Ahok diduga kuat terlibat korupsi pengadaan bus TransJakarta sebesar 1,6 triliun. Koruptor-koruptor BLBI juga kebanyakan 'sejenis' dengan Ahok, yaitu konglomerat-konglomerat dari warga/golongan 'keturunan'.
14. AHOK LARANG TABLIGH AKBAR, lagi-lagi dg alasan bikin macet. Padahal perayaan tahun baru yang Ahok buat lebih parah bikin macet dengan menutup sejumlah jalan protokol [Baca: Awas! Ahok & MUI DKI Jakarta akan Larang Tabligh Akbar di Jalan Raya]
15. Kasus terbaru, Ahok mengeluarkan aturan larangan menyembelih hewan kurban di sekolah negeri dan masjid. Pemotongan hanya dibolehkan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Cakung. Dalihnya demi kebersihan kota. Aturan pelarangan ini tertuang dalam instruksi Gubernur 67 tahun 2014. Penandatanganan
dilakukan ketika menjadi Plt Gubernur. Padahal umat Islam berqurban HANYA setahun sekali! Kalau Ahok berdalih ingin jadi duta kebersihan lebih baik dia bersihkan itu WC-WC umum, pasar-pasar tradisional, terminal-terminal bus, stasiun-stasiun kereta api yang nyaris setiap hari kotor.
Pada akhirnya Idul Adha telah berlalu dan terbukti seluruh warga DKI TIDAK ADA yang mematuhi perintah Ahok, mereka semua dengan tenang berjualan hewan kurban di segala tempat umum dengan tenang dan nyaman, bahkan lebih semarak dari tahun lalu. Sebagai bukti perintah Ahok untuk mengganggu tradisi umat Islam berjualan hewan kurban tidak digubris oleh para bawahannya (Satpol PP) apalagi oleh warga DKI, Ahok bagai ngomong sama angin, tidak ada yang pedulikan...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar